Powered By Blogger

Jumat, 01 November 2013

Pemuda dan Sosoalisasi


Ø  Pengertian pemuda
Princeton mendefinisikan kata pemuda (youth ) dalam kamus Webstersnya sebagai “ the time of
life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young or immature
or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person ”.
Jadi pemuda identik dengan sebagai sosok individu yang berusia produktif dan mempunyai
karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas,
dsb. Kelemahan mecolok dari seorang pemuda adalah kontrol diri dalam artian mudah
emosional, sedangkan kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah mau menghadapi
perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan menjadi pelopor
perubahan itu sendiri.

Ø  Pengertian sosialisasi
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli :
1. Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri,
bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan
kelompoknya.
2. Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-
norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
3. Paul B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-
norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
4. Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang
baru.

Ø  Macam- macam sosialisasi
·         Sosialisasi Primer
Sosialisasi primer, merupakan bentuk sosialisasi
yang pertama kali diterima oleh individu pada
lingkungan di sekitar keluarga. Pada sosialisasi
ini, individu belum mengetahui sosialisasi yang
amat luas layaknya orang dewasa. Pada bentuk
ini, individu hanya diperkenalkan sosialisasinya
dengan anggota keluarganya saja, belum secara
luas. Sebagai contoh, sejak Ahmad kecil Ibunya
selalu mengajarkan bagaimana bersikap sopan
santun kepada orang yang lebih tua. Contoh
lain, Ibu Nadia selalu mengajarkan Nadia yang
masih kecil untuk selalu menggunakan tangan
kanan saat makan dan menerima pemberian dari
orang lain.
·          Sosialisasi Sekunder
Pada sosialisasi sekunder, merupakan bentuk
sosialisasi yang bertujuan memperkenalkan
individu kepada lingkungan di luar keluarga.
Seperti lingkungan kerja, media massa, sekolah,
lingkungan bermain, dan sebagainya. Pada
bentuk ini, individu dilatih untuk saling ber
sosialisasi antar sesama umur. Bukan dengan
orang tuanya. Sebagai contoh, Adi berteman
akrab dengan Aldi maka itu ia saling ber
sosialisasi bersama di saat mereka berdua
sedang bermain. Contoh lain, seorang guru
mengajarkan pelajaran bahasa indonesia kepada
murid-muridnya yang duduk di bangku kelas 2
SD.
·         Sosialisasi Represif
Sosialisasi represif, merupakan suatu bentuk
sosialisasi yang mengarah kepada hukuman
(punishment) dan pemberian suatu hadiah
(reward). Pada sosialisasi ini, seseorang yang
dapat menuruti kemauan dari orang lain akan
mendapatkan hadiah (reward) yang akan
didapatnya. Sebaliknya, jika seseorang tersebut
tidak dapat menuruti kemauan dari orang lain
maka ia akan mendapatkan suatu hukuman
(punishment). Sebagai contoh, Ibu ingin seorang
anak dapat hidup disiplin dan taat kepada
aturan-aturan yang telah ditetapkannya. Jika
seorang anak tersebut melanggar aturannya,
Ibu akan memarahi atau bahkan memukul
anaknya setiap kali tidak taat dan disiplin.
·          Sosialisasi Partisipatoris
Pada sosialisasi partisipatoris, merupakan
bentuk sosialisasi yang mengutamakan pada
partisipasi seorang anak. Pada bentuk ini,
sosialisasi yang terjadi adalah memberikan suatu
imbalan yang baik kepada seorang anaknya.
Sebagai contoh, setiap Ahmad mendapatkan
rangking di kelasnya, Ayahnya selalu memberikan
uang jajan lebih kepada Ahmad. Hal tersebut
merupakan partisipasi seorang anak.
·          Sosialisasi Formal
Sosialisasi formal merupakan bentuk sosialisasi
yang terjadi pada lembaga yang dibentuk oleh
pemerintah dan masyarakat. Seperti lembaga
pendidikan sekolah dan pendidikan militer.
·         Sosialisasi Informal
Sosialisasi informal merupakan bentuk sosialisasi
yang mengarah kepada sikap kekeluargaan. Pada
sosialisasi ini, individu saling ber interaksi
dalam pergaulan-pergaulan yang sifatnya
mempererat kekeluargaan. Seperti sesama
anggota kelompok, anggota keluarga, teman
sebaya, dan suatu perkumpulan atau komunitas-
komunitas.
Ø  Pengertian mahasiswa dan pemuda di masyarakat
Ø  Potensi generasi muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
1.       Idealisme dan Daya Kritis
secara sosiologis generasi muda belum mapan
dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan
secara wajar mampu mencari gagasan baru. Yang Dinamika dan Kreativitas : adanya
idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi
kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan
2.       Keberanian Mengambil Resiko
perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan.
3.       Optimis dan Kegairahan Semangat :
kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan
kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong
untuk mencoba lebih maju lagi.
4.       Sikap Kemandirian dan Disiplin :
Murni generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan
tindakannya.
5.       Terdidik :
walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti
kualitatif maupun dalam arti kuantitatif. Keanekaragaman dalam Persatuan dan
Kesatuan. Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan eksklusif.
6.       Patriotisme dan Nasionalisme :
pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan
negara dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan
mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan
mempertahankan NKRI.
7.       Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi:
Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan
sebagai Transformator dan Dinamisator.

Ø  Masalah generasi muda
Berbagai permasalahan generasi yang muncul pada saat ini antara lain :
·         Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme dikalangan masyarakat, termasuk jiwa pemuda.
·          Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
·         Belum seimbangnya antara jumlah generasi
·         mudah dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik formal dan informal.
·          Tinggimya jumlah putus sekolah yang tidak hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan bangsa.
·          Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dan
setengah pengangguran dikalangan generasimuda mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan lajuperkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
·          Kurangnya gizi yang menghambat perkembangan kecerdasan, dan pertumbuhan.
·          Masih banyaknya perkawinan dibawah umur.
·          Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi moral bangsa.
·          Merebaknya penggunaan NAPZA dikalangan remaja.
·          Belum adanya peraturanm perundangan yang menyangkut generasi muda.

Referensi:
·         http://
sosiologipendidikan.blogspot.com/2008/11/sosialisasi-dan-kepribadian.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar