Sejarah Jurnalistik Dunia
Zaman Romawi Kuno
ketika membahas sejarah jurnalistik,
catatan, artikel, dan buku tentang jurnalistik umumnya merujuk kepada zaman
Romawi Kuno masa pemerintahan Julius Caesar pada sekitar abad 59-60 Sebelim
Masehi (SM).Papan pengumuman yang disebut Acta Diurna(Daily Act) pada
masa itu disebut-sebut sebagai momentum sejarah jurnalistik sekaligus
produk jurnalistik pertama dan media massa pertama di dunia.Ja'far Assegaf
dalam buku Jurnalistik Masa Kini (Jakarta: Galia Indonesia, 1991)
bahkan menyebutkan Acta Diurna sebagai cikal-bakal istilah
jurnalistik. Acta Diurna yang diletakkan di Forum Romanum (Stadion
Romawi) di pusat kota untuk diketahui oleh umum, berisi informasi atau berita-berita
dan pengumuman, seperti kelahiran, kematian, dan pernikahan.
Julius Caesar
(13 Juli 100 SM-15 Maret 44 SM)
Julius Caesar, sebagai penggagas Acta
Diurna, disebut "Bapak Pers Dunia". Meski catatan sejarah juga
menunjukkan, Julius Caesar sebenarnya "hanya" melanjutkan tradisi
yang muncul pada permulaan berdirinya kerajaan Romawi yaitu media informasi
yang disebut Annals (semacam papan tulis) yang digantungkan di
serambi rumah para bangsawan. Annal berisi informasi tentang segala kejadian
penting dan pemberitahuan bagi setiap orang yang lewat dan
memerlukannya.Dari Annal dan Acta Diurna itulah sejarah jurnalistik berawal
hingga memasuki era suratkabar (media cetak) dengan ditemukannya mesin cetak,
era elektronik (radio dan televisi) dengan adanya gelombang elektromagnetik,
dan era digital kini dengan ditemukannya internet.
Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papirus
sebagai media tulis menulis. Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini
digunakan pada peradaban Mesir Kuno pada masa wangsa firaun kemudian menyebar
ke seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero
Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal. Dari kata
papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris, papier
dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis misalnya atau papel dalam
bahasa Spanyol yang berarti kertas.Tercatat dalam sejarah adalah peradaban
China yang menyumbangkan kertas bagi Dunia.
Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari
bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi.
Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya
bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu
meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.
Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas
tersebut jatuh ketangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah
kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Sungai Talas pada tahun 751
Masehi dimana para tawanan-tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas
kepada orang-orang Arab sehingga dizaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat
industri kertas baik di Baghdad maupun Samarkand dan kota-kota industri
lainnya, kemudian menyebar ke Italia dan India lalu Eropa khususnya setelah
Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang
Spanyol serta ke seluruh dunia
Penggunaan kertas meluas di seluruh Cina
pada abad ke-2, dan dalam beberapa abad saja Cina sudah sanggup mengekspor
kertas ke negara-negara Asia. Lama sekali Cina merahasiakan cara pembikinan
kertas ini. Di tahun 751, apa lacur, beberapa tenaga ahli pembikin kertas
tertawan oleh orang-orang Arab sehingga dalam tempo singkat kertas sudah diprodusir
di Bagdad dan Sarmarkand. Teknik pembikinan kertas menyebar ke seluruh dunia
Arab dan baru di abad ke-12 orang-orang Eropa belajar teknik ini. Sesudah
itulah pemakaian kertas mulai berkembang luas dan sesudah Gutenberg menemukan
mesin cetak modern, kertas menggantikan kedudukan kulit kambing sebagai sarana
tulis-menulis di Barat.
Papyrus
Penemuan Mesin Cetak
Mesin cetak pertama kali ditemukan oleh
Johannes Guttenberg (Mainz, Jerman).Beberapa menyebutkan bahwa mesin cetak
adalah penemuan terbesar sepanjang 2.000 tahun terakhir. Mesin cetak dapat
mencetak tiruan dokumen lebih banyak hanya dalam beberapa minggu ketimbang yang
tadinya diproduksi dengan tangan seumur hidup. Mesin cetak membuat masyarakat
melek huruf dan memungkinkan adanya pendidikan.
Guttenber lahir di kota yang indah, Mainz,
Jerman. Sekitar tahun 1440, mendekati usianya yang ke-50, dia mulai
mengembangkan idenya tentang mesin cetak. Dia menghabiskan waktu sampai satu
dekade ke depan untuk pemecahan tiga kebutuhan mendasar dari mesin cetak
Pertama, dia butuh alat penekan.
Guttenberg membuat model alat penekan dari alat penekan berat yang biasa
digunakan untuk memeras buah zaitun. Dia memodifikasi dan memperkuat kembali
penekan sehingga dia dapat menekan ke bawh mendatar melewati keseluruhan
halaman dengan mudah
Kedua, dia membutuhkan tinta. Para pendeta
dan pelukis biasa menggunakan tinta air. Guttenberg berkonsultasi dengan
pelukasi terkenal (termasuk Van Dyke) dan memutuskan menggunakan tinta
berminyak yang biasa dipakai para pelukis dan warna pigmen baru yang telah
diujicobakan para pelukis. Dengan tinta baru ini, Guttenberg mendapatkan
garis-garis lebih tajam dan cetakan lebih tebal daripada tinta air
Terakhir, Guttenberg membutuhkan logam
cetakan yanig bergerak. Cetakan logam Guttenberg adalah sumbangan terbesar
dalam dunia percetakan. Dia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk melakukan
percobaan dengan berbagai jenis logam, mencari logam yang mempunyai titik lebih
rendah sehingga mampu mencetak huruf-huruf dengan mudah. Akan tetapi, logam ini
juga harus kuat untuk bisa menahan tekanan dan menghasilkan ribuan cetakan.
Pada tahun 1450, dia telah mantap memilih campuran timah denga perak dengan
sedikit antimoni.
Mesin Cetak Gutenberg
Bible Gutenberg
Bible Gutenberg merupakan cetakan pertama
yg di hasilkan oleh mesin cetak ciptaan Gutenberg. Bibel guttenberg tak hanya buku pertama
yang dicetak di Eropa dengan logam cetakan bergerak. Ini adalah cetakan yang
bagus sekali, sebaik yang diproduksi sekarang ini. Proses Guttenberg bertahan,
tidak tergantikan, dan tidak diperbaharui selama tiga setengah abad. Ini adalah
kesaksian dari kualitas kerja dari seorang Johannes Guttenberg.Sebelum Guttenberg
menyelesaikan mencetak bibelnya, dia harus kehilangan tokonya dan seluruh
peralatanya untuk membayar hutan kepada Johannes Fust, sebab Guttenberg belum
bisa membayar hutang 2.000 gulden. Guttenberg meninggal pada tahun 1467. Dia
seseorang yang miskin, dilupakan, dan diabaikan oleh masyarakatnya. Penemuan
Guttenberg mengubah dunia yang harus akan informasi dan bacaan. 45 tahun
kemudian, lebih dari 500 penerbit menggunakan mesin cetak Guttenberg dan
mencetak lebih dari 1 miliar buku.
Bible Gutenberg
Sejarah singkat koran
Sebelum
ditemukannya mesin pencetak, orang-orang di jaman dahulu kala menyebarkan
berita dari mulut ke mulut, surat tertulis, atau papan pengumuman. Kemudian
orang-orang mulai memikirkan kebutuhan sebuah laporan berita tertulis. Bangsa
Romawi kuno menemukan sistem yang cukup mengesankan dalam menyebarkan berita
tertulis tersebut. Sistem itu disebut dengan nama acta diurna (kejadian-kejadian harian), sebuah lembaran berita ditulis
tangan yang diterbitkan oleh pemerintah untuk umum dari tahun 59 sebelum masehi
sampai setidaknya tahun 555 masehi yang memberitakan tentang politik, skandal,
persidangan, kampanye militer, dan eksekusi.
Di China, pada pemerintahan awal mereka telah membuat lembaran
berita yang disebut dengan nama tipao, yang diedarkan pada masa kekuasaan
dinasti Han (202 sebelum masehi sampai dengan 220 masehi). Pada suatu waktu di
masa kepemimpinan dinasti Tang (tahun 618 s.d. 907 masehi) bangsa China memakai
blok kayu yang diukir untuk mencetak tipao, dan kemudian dicatat sebagai lembar
berita pertama yang dicetak.
Mesin pencetak pertama kali dikembangkan oleh orang-orang Eropa
di tahun 1450, dan menggunakannya untuk mempublikasikan berita. Dan surat kabar
terus berkembang sebagai media penyebar informasi hingga saat ini. berikut merupakan sedikit ringkasan mengenai sejarah koran:
- Di Jerman, Prototipe pertama surat kabar di terbitkan di Bremen Jerman pada tahun 1609.
- Di Inggris, surat kabar pertama yang masih sederhana terbit pada tahun 1921.
- Di Amerika. surat kabar yang pertama di Amerika Serikat adalah Pennyslavania Evening Post dan Daily Advertiser yang terbit pada tahun 1783.
Penghargaan Pulitzer
(Pulitzer Award) adalah penghargaan yang dianggap tertinggi dalam bidang jurnalisme cetak di Amerika Serikat .Penghargaan ini juga diberikan untuk pencapaian dalam bidang sastra dan gubahan musik. Penghargaan Pulitzer pertama diberikan pada 4 Juni 1917 /.dan sejak beberapa waktu lalu, mulai diumumkan setiap tahunnya pada bulan April.
Penerima penghargaan ini dipilih oleh sebuah badan independen yang
secara resmi diatur oleh Columbia University Graduate School Of Jurnalism (Sekolah Jurnalisme Universitas
Columbia) di Amerika Serikat . Penghargaan ini diciptakan oleh Joseph Pulitzer . Joseph Pulitzer adalah seorang Jurnalis dan
penerbit surat kabar Hugaria-Amerika pada
akhir abad ke-19. Pulitzer memperkenalkan teknik " jurnalisme baru "
untuk surat kabar yang ia dirikan pada tahun 1880-an. Namanya dijadikan sebuah
nama penghargaan yang dianggap tertinggi dalam bidang jurnalisme cetak di
Amerika Serikat yaitu Penghargaan-Amerika
Joseph Pulitzer lahir tanggal 10 April 1847 di Mako Hugaria . Awalnya ia meniti karier sebagai seorang tentara di
Kerajaan Austria. Namun tak lama setelahnya ia diberhentikan karena masalah
kesehatan. Pulitzer kemudian beremigrasi ke AS pada 1884 dan menjadi anggota
ketentaraan yang berdinas dalam Perang sipil amerika(1861-1865).
seorang
jurnalis dan penerbit surat kabar Hungaria-Amerika pada akhir abad ke 19
Penghargaan diberikan dalam kategori-kategori yang berhubungan dengan
jurnalisme, kesenian dan surat-surat. Hanya laporan yang diterbitkan dan
foto-foto hasil karya surat kabar atau organisasi berita harian yang berbasis
di Amerika Serikat saja yang berhak menerima penghargaan jurnalisme.
Pulitzer Award
Sejarah Jurnalistik Indonesia
Masa Penjajahan Belanda
Pada tahun 1615 atas perintah Jan Pieterzoon Coen, yang kemudian
pada tahun 1619 menjadi Gubernur Jenderal VOC, diterbitkan “Memories der
Nouvelles”, yang ditulis dengan tangan. Dengan demikian, dapatlah dikatakan
bahwa “surat kabar” pertama di Indonesia ialah suatu penerbitan pemerintah VOC.
Pada Maret 1688, tiba mesin cetak pertama di Indonesia dari
negeri Belanda. Atas intruksi pemerintah, diterbitkan surat kabar tercetak
pertama dan dalam nomor perkenalannya dimuat ketentuan-ketentuan perjanjian
antara Belanda dengan Sultan Makassar. Setelah surat kabar pertama kemudian
terbitlah surat kabar yang diusahakan oleh pemilik percetakan-percetakan di
beberapa tempat di Jawa. Surat kabar tersebut lebih berbentuk koran iklan. fungsinya untuk membantu
pemerintahan kolonial belanda
Masa Pendudukan Jepang
Pada masa ini, surat kabar-surat kabar Indonesia yang semula
berusaha dan berdiri sendiri dipaksa bergabung menjadi satu, dan segala bidang
usahanya disesuaikan dengan rencana-rencana serta tujuan-tujuan tentara Jepang
untuk memenangkan apa yang mereka namakan “Dai Toa Senso” atau Perang Asia
Timur Raya. Dengan demikian, pada zaman pendudukan Jepang pers merupakan alat
Jepang. Kabar-kabar dan karangan-karangan yang dimuat hanyalah pro-Jepang
semata.
Masa Revolusi Fisik
Peranan yang telah dilakukan oleh pers kita di saat-saat
proklamasi kemerdekaan dicetuskan, dengan sendirinya sejalan dengan perjuangan
rakyat Indonesia. Bahkan tidak sedikit dari para wartawan yang langsung turut
serta dalam usaha-usaha proklamasi. Semboyan “Sekali Merdeka Tetap Merdeka”
menjadi pegangan teguh bagi para wartawan. Periode tahun 1945 sampai 1949 yang
biasa dinamakan periode “revolusi fisik”, membawa coraknya tersendiri dalam
sifat dan fungsi pers kita. Dalam periode ini pers kita dapat digolongkan ke
dalam dua kategori, yaitu pertama, pers yang terbit dan diusahakan di daerah
yang dikuasai oleh pendudukan sekutu, kemudian Belanda, dan kedua pers yang
terbit diusahakan di daerah yang dikuasai oleh RI yang kemudian turut
bergerilya.
Masa Demokrasi Liberal
Dalam aksi-aksi ini peranan yang telah dilakukan oleh pers
republik sangat besar. Republik Indonesia Serikat yang tidak sesuai dengan
keinginan rakyat akhirnya bubar dengan terbentuknya kembali Negara Kesatuan
Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950. Pada masa ini untuk memperoleh
pengaruh dan dukungan pendapat umum, pers kita yang pada umumnya mewakili
aliran-aliran politik yang saling bertentangan, menyalahgunakan kebebasan pers
(freedom of the press), yang kadang-kadang melampaui batas-batas kesopanan.
Masa Demokrasi Terpimpin
Periode yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin sering
disebut sebagai zaman Orde Lama. Periode ini terjadi saat terbentuknya Kabinet
Kerja yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, sebagai tindak lanjut dikeluarkannya
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga meletusnya Gerakan 30 September 1965.
Masa Orde Baru
Ketika alam Orde Baru ditandai dengan kegiatan pembangunan di
segala bidang, kehidupan pers kita pun mengalami perubahan dengan sendirinya
karena pers mencerminkan situasi dan kondisi dari kehidupan masyarakat di mana
pers itu bergerak. Pers sebagai sarana penerangan/komunikasi merupakan salah
satu alat yang vital dalam proses pembangunan. Pada masa Orde Baru, ternyata
tidak berarti kehidupan pers mengalami kebebasan yang sesuai dengan tuntutan
dan aspirasi masyarakat. Terjadinya pembredelan pers pada masa-masa ini menjadi
penghalang bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasi dan memperjuangkan hak-hak
asasinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Masa Reformasi
Salah satu jasa pemerintahan B.J. Habibie pasca Orde Baru yang
harus disyukuri ialah pers yang bebas. Pemerintahan Presiden Habibie mempunyai
andil besar dalam melepaskan kebebasan pers, sekalipun barangkali kebebasan
pers ikut merugikan posisinya sebagai presiden.
sources:
- http://blogromeltea.blogspot.com/2013/12/sejarah-jurnalistik-dari-acta-diurna.html?m=1
- http://isidunia.blogspot.com/2012/03/sejarah-penemuan-kertas.html?m=1
- http://www.tuliskan.com/2013/03/sejarah-penemuan-mesin-cetak.html?m=1j
- https://elisabetyas.wordpress.com/author/elisabetyas/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Media_massa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar