Powered By Blogger

Selasa, 06 Januari 2015

Sejarah Jurnalistik

Sejarah Jurnalistik Dunia


Zaman Romawi Kuno

ketika membahas sejarah jurnalistik, catatan, artikel, dan buku tentang jurnalistik umumnya merujuk kepada zaman Romawi Kuno masa pemerintahan Julius Caesar pada sekitar abad 59-60 Sebelim Masehi (SM).Papan pengumuman yang disebut Acta Diurna(Daily Act) pada masa itu disebut-sebut sebagai momentum sejarah jurnalistik sekaligus produk jurnalistik pertama dan media massa pertama di dunia.Ja'far Assegaf dalam buku Jurnalistik Masa Kini (Jakarta: Galia Indonesia, 1991) bahkan menyebutkan Acta Diurna sebagai cikal-bakal istilah jurnalistik. Acta Diurna yang diletakkan di Forum Romanum (Stadion Romawi) di pusat kota untuk diketahui oleh umum, berisi informasi atau berita-berita dan pengumuman, seperti kelahiran, kematian, dan pernikahan.


 
Julius Caesar 
(13 Juli 100 SM-15 Maret 44 SM)


Julius Caesar, sebagai penggagas Acta Diurna, disebut "Bapak Pers Dunia". Meski catatan sejarah juga menunjukkan, Julius Caesar sebenarnya "hanya" melanjutkan tradisi yang muncul pada permulaan berdirinya kerajaan Romawi yaitu media informasi yang disebut Annals  (semacam papan tulis) yang digantungkan di serambi rumah para bangsawan. Annal berisi informasi tentang segala kejadian penting  dan pemberitahuan bagi setiap orang yang lewat dan memerlukannya.Dari Annal dan Acta Diurna itulah sejarah jurnalistik berawal hingga memasuki era suratkabar (media cetak) dengan ditemukannya mesin cetak, era elektronik (radio dan televisi) dengan adanya gelombang elektromagnetik, dan era digital kini dengan ditemukannya internet.



Penemuan Kertas 

Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papirus sebagai media tulis menulis. Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradaban Mesir Kuno pada masa wangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal. Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris, papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis misalnya atau papel dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas.Tercatat dalam sejarah adalah peradaban China yang menyumbangkan kertas bagi Dunia.
Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.
Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ketangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Sungai Talas pada tahun 751 Masehi dimana para tawanan-tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab sehingga dizaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas baik di Baghdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya, kemudian menyebar ke Italia dan India lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol serta ke seluruh dunia
Penggunaan kertas meluas di seluruh Cina pada abad ke-2, dan dalam beberapa abad saja Cina sudah sanggup mengekspor kertas ke negara-negara Asia. Lama sekali Cina merahasiakan cara pembikinan kertas ini. Di tahun 751, apa lacur, beberapa tenaga ahli pembikin kertas tertawan oleh orang-orang Arab sehingga dalam tempo singkat kertas sudah diprodusir di Bagdad dan Sarmarkand. Teknik pembikinan kertas menyebar ke seluruh dunia Arab dan baru di abad ke-12 orang-orang Eropa belajar teknik ini. Sesudah itulah pemakaian kertas mulai berkembang luas dan sesudah Gutenberg menemukan mesin cetak modern, kertas menggantikan kedudukan kulit kambing sebagai sarana tulis-menulis di Barat.



Papyrus


Penemuan Mesin Cetak

Mesin cetak pertama kali ditemukan oleh Johannes Guttenberg (Mainz, Jerman).Beberapa menyebutkan bahwa mesin cetak adalah penemuan terbesar sepanjang 2.000 tahun terakhir. Mesin cetak dapat mencetak tiruan dokumen lebih banyak hanya dalam beberapa minggu ketimbang yang tadinya diproduksi dengan tangan seumur hidup. Mesin cetak membuat masyarakat melek huruf dan memungkinkan adanya pendidikan.
Guttenber lahir di kota yang indah, Mainz, Jerman. Sekitar tahun 1440, mendekati usianya yang ke-50, dia mulai mengembangkan idenya tentang mesin cetak. Dia menghabiskan waktu sampai satu dekade ke depan untuk pemecahan tiga kebutuhan mendasar dari mesin cetak
 Pertama, dia butuh alat penekan. Guttenberg membuat model alat penekan dari alat penekan berat yang biasa digunakan untuk memeras buah zaitun. Dia memodifikasi dan memperkuat kembali penekan sehingga dia dapat menekan ke bawh mendatar melewati keseluruhan halaman dengan mudah
Kedua, dia membutuhkan tinta. Para pendeta dan pelukis biasa menggunakan tinta air. Guttenberg berkonsultasi dengan pelukasi terkenal (termasuk Van Dyke) dan memutuskan menggunakan tinta berminyak yang biasa dipakai para pelukis dan warna pigmen baru yang telah diujicobakan para pelukis. Dengan tinta baru ini, Guttenberg mendapatkan garis-garis lebih tajam dan cetakan lebih tebal daripada tinta air
Terakhir, Guttenberg membutuhkan logam cetakan yanig bergerak. Cetakan logam Guttenberg adalah sumbangan terbesar dalam dunia percetakan. Dia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk melakukan percobaan dengan berbagai jenis logam, mencari logam yang mempunyai titik lebih rendah sehingga mampu mencetak huruf-huruf dengan mudah. Akan tetapi, logam ini juga harus kuat untuk bisa menahan tekanan dan menghasilkan ribuan cetakan. Pada tahun 1450, dia telah mantap memilih campuran timah denga perak dengan sedikit antimoni.

Mesin Cetak Gutenberg


Bible Gutenberg

Bible Gutenberg merupakan cetakan pertama yg di hasilkan oleh mesin cetak ciptaan Gutenberg. Bibel guttenberg tak hanya buku pertama yang dicetak di Eropa dengan logam cetakan bergerak. Ini adalah cetakan yang bagus sekali, sebaik yang diproduksi sekarang ini. Proses Guttenberg bertahan, tidak tergantikan, dan tidak diperbaharui selama tiga setengah abad. Ini adalah kesaksian dari kualitas kerja dari seorang Johannes Guttenberg.Sebelum Guttenberg menyelesaikan mencetak bibelnya, dia harus kehilangan tokonya dan seluruh peralatanya untuk membayar hutan kepada Johannes Fust, sebab Guttenberg belum bisa membayar hutang 2.000 gulden. Guttenberg meninggal pada tahun 1467. Dia seseorang yang miskin, dilupakan, dan diabaikan oleh masyarakatnya. Penemuan Guttenberg mengubah dunia yang harus akan informasi dan bacaan. 45 tahun kemudian, lebih dari 500 penerbit menggunakan mesin cetak Guttenberg dan mencetak lebih dari 1 miliar buku.

Bible Gutenberg


Sejarah singkat koran 

Sebelum ditemukannya mesin pencetak, orang-orang di jaman dahulu kala menyebarkan berita dari mulut ke mulut, surat tertulis, atau papan pengumuman. Kemudian orang-orang mulai memikirkan kebutuhan sebuah laporan berita tertulis. Bangsa Romawi kuno menemukan sistem yang cukup mengesankan dalam menyebarkan berita tertulis tersebut. Sistem itu disebut dengan nama acta diurna (kejadian-kejadian harian), sebuah lembaran berita ditulis tangan yang diterbitkan oleh pemerintah untuk umum dari tahun 59 sebelum masehi sampai setidaknya tahun 555 masehi yang memberitakan tentang politik, skandal, persidangan, kampanye militer, dan eksekusi.
Di China, pada pemerintahan awal mereka telah membuat lembaran berita yang disebut dengan nama tipao, yang diedarkan pada masa kekuasaan dinasti Han (202 sebelum masehi sampai dengan 220 masehi). Pada suatu waktu di masa kepemimpinan dinasti Tang (tahun 618 s.d. 907 masehi) bangsa China memakai blok kayu yang diukir untuk mencetak tipao, dan kemudian dicatat sebagai lembar berita pertama yang dicetak.
Mesin pencetak pertama kali dikembangkan oleh orang-orang Eropa di tahun 1450, dan menggunakannya untuk mempublikasikan berita. Dan surat kabar terus berkembang sebagai media penyebar informasi hingga saat ini. berikut merupakan sedikit ringkasan mengenai sejarah koran:


  1. Di Jerman, Prototipe pertama surat kabar di terbitkan di Bremen Jerman pada tahun 1609.
  2. Di Inggris, surat kabar pertama yang masih sederhana terbit pada tahun 1921.
  3. Di Amerika. surat kabar yang pertama di Amerika Serikat adalah Pennyslavania Evening Post dan Daily Advertiser yang terbit pada tahun 1783.

Penghargaan Pulitzer 

(Pulitzer Award) adalah penghargaan yang dianggap tertinggi dalam bidang jurnalisme cetak di Amerika Serikat .Penghargaan ini juga diberikan untuk pencapaian dalam bidang sastra dan gubahan musik. Penghargaan Pulitzer pertama diberikan pada 4 Juni 1917 /.dan sejak beberapa waktu lalu, mulai diumumkan setiap tahunnya pada bulan April.
Penerima penghargaan ini dipilih oleh sebuah badan independen yang secara resmi diatur oleh Columbia University Graduate School Of Jurnalism (Sekolah Jurnalisme Universitas Columbia) di Amerika Serikat . Penghargaan ini diciptakan oleh Joseph Pulitzer . Joseph Pulitzer adalah seorang Jurnalis  dan penerbit surat kabar Hugaria-Amerika  pada akhir abad ke-19. Pulitzer memperkenalkan teknik " jurnalisme baru " untuk surat kabar yang ia dirikan pada tahun 1880-an. Namanya dijadikan sebuah nama penghargaan yang dianggap tertinggi dalam bidang jurnalisme cetak di Amerika Serikat yaitu Penghargaan-Amerika 
Joseph Pulitzer lahir tanggal 10 April 1847 di Mako Hugaria . Awalnya ia meniti karier sebagai seorang tentara di Kerajaan Austria. Namun tak lama setelahnya ia diberhentikan karena masalah kesehatan. Pulitzer kemudian beremigrasi ke AS pada 1884 dan menjadi anggota ketentaraan yang berdinas dalam Perang sipil amerika(1861-1865).
seorang jurnalis dan penerbit surat kabar Hungaria-Amerika pada akhir abad ke 19
Penghargaan diberikan dalam kategori-kategori yang berhubungan dengan jurnalisme, kesenian dan surat-surat. Hanya laporan yang diterbitkan dan foto-foto hasil karya surat kabar atau organisasi berita harian yang berbasis di Amerika Serikat saja yang berhak menerima penghargaan jurnalisme.


Pulitzer Award



Sejarah Jurnalistik Indonesia

Masa Penjajahan Belanda
Pada tahun 1615 atas perintah Jan Pieterzoon Coen, yang kemudian pada tahun 1619 menjadi Gubernur Jenderal VOC, diterbitkan “Memories der Nouvelles”, yang ditulis dengan tangan. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa “surat kabar” pertama di Indonesia ialah suatu penerbitan pemerintah VOC.
Pada Maret 1688, tiba mesin cetak pertama di Indonesia dari negeri Belanda. Atas intruksi pemerintah, diterbitkan surat kabar tercetak pertama dan dalam nomor perkenalannya dimuat ketentuan-ketentuan perjanjian antara Belanda dengan Sultan Makassar. Setelah surat kabar pertama kemudian terbitlah surat kabar yang diusahakan oleh pemilik percetakan-percetakan di beberapa tempat di Jawa. Surat kabar tersebut lebih berbentuk koran iklan. fungsinya untuk membantu pemerintahan kolonial belanda
Masa Pendudukan Jepang
Pada masa ini, surat kabar-surat kabar Indonesia yang semula berusaha dan berdiri sendiri dipaksa bergabung menjadi satu, dan segala bidang usahanya disesuaikan dengan rencana-rencana serta tujuan-tujuan tentara Jepang untuk memenangkan apa yang mereka namakan “Dai Toa Senso” atau Perang Asia Timur Raya. Dengan demikian, pada zaman pendudukan Jepang pers merupakan alat Jepang. Kabar-kabar dan karangan-karangan yang dimuat hanyalah pro-Jepang semata.
Masa Revolusi Fisik
Peranan yang telah dilakukan oleh pers kita di saat-saat proklamasi kemerdekaan dicetuskan, dengan sendirinya sejalan dengan perjuangan rakyat Indonesia. Bahkan tidak sedikit dari para wartawan yang langsung turut serta dalam usaha-usaha proklamasi. Semboyan “Sekali Merdeka Tetap Merdeka” menjadi pegangan teguh bagi para wartawan. Periode tahun 1945 sampai 1949 yang biasa dinamakan periode “revolusi fisik”, membawa coraknya tersendiri dalam sifat dan fungsi pers kita. Dalam periode ini pers kita dapat digolongkan ke dalam dua kategori, yaitu pertama, pers yang terbit dan diusahakan di daerah yang dikuasai oleh pendudukan sekutu, kemudian Belanda, dan kedua pers yang terbit diusahakan di daerah yang dikuasai oleh RI yang kemudian turut bergerilya.
Masa Demokrasi Liberal
Dalam aksi-aksi ini peranan yang telah dilakukan oleh pers republik sangat besar. Republik Indonesia Serikat yang tidak sesuai dengan keinginan rakyat akhirnya bubar dengan terbentuknya kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950. Pada masa ini untuk memperoleh pengaruh dan dukungan pendapat umum, pers kita yang pada umumnya mewakili aliran-aliran politik yang saling bertentangan, menyalahgunakan kebebasan pers (freedom of the press), yang kadang-kadang melampaui batas-batas kesopanan.
Masa Demokrasi Terpimpin
Periode yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin sering disebut sebagai zaman Orde Lama. Periode ini terjadi saat terbentuknya Kabinet Kerja yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, sebagai tindak lanjut dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga meletusnya Gerakan 30 September 1965.
Masa Orde Baru
Ketika alam Orde Baru ditandai dengan kegiatan pembangunan di segala bidang, kehidupan pers kita pun mengalami perubahan dengan sendirinya karena pers mencerminkan situasi dan kondisi dari kehidupan masyarakat di mana pers itu bergerak. Pers sebagai sarana penerangan/komunikasi merupakan salah satu alat yang vital dalam proses pembangunan. Pada masa Orde Baru, ternyata tidak berarti kehidupan pers mengalami kebebasan yang sesuai dengan tuntutan dan aspirasi masyarakat. Terjadinya pembredelan pers pada masa-masa ini menjadi penghalang bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasi dan memperjuangkan hak-hak asasinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Masa Reformasi
Salah satu jasa pemerintahan B.J. Habibie pasca Orde Baru yang harus disyukuri ialah pers yang bebas. Pemerintahan Presiden Habibie mempunyai andil besar dalam melepaskan kebebasan pers, sekalipun barangkali kebebasan pers ikut merugikan posisinya sebagai presiden.




sources:

  1. http://blogromeltea.blogspot.com/2013/12/sejarah-jurnalistik-dari-acta-diurna.html?m=1
  2. http://isidunia.blogspot.com/2012/03/sejarah-penemuan-kertas.html?m=1
  3. http://www.tuliskan.com/2013/03/sejarah-penemuan-mesin-cetak.html?m=1j
  4.  https://elisabetyas.wordpress.com/author/elisabetyas/
  5. http://id.wikipedia.org/wiki/Media_massa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar