Powered By Blogger

Sabtu, 25 Oktober 2014

Pencuri sepeda ini, masih duduk di kelas 4 Sekolah Dasar!!!

Berita Investigasi
Kasus pencurian sepeda yang berlokasi di warnet Faston, sukapura Jakarta-Utara terjadi pada hari sabtu, 25-oktober-2014 tepatnya sekitar pukul 15.00 WIB.  Korban yang mengaku telah kehilangan sepeda lipat miliknya itu ssedang berada di warnet Faston, seperti biasa dia menghabiskan waktu luangnya untuk bermain game online. Namun hari itu, dia tidak seberuntung hari-hari biasanya.
Korban bermain game online sekitar 1jam. Setelah akhirnya menyadari baahwa sepeda miliknya yang d parkir di tempat biasa, tepat didepan warnet tersebut. Setelah mendapati sepeda miliknya raib, korban langsung melapor kepada pemilik warnet yang biasa dipanggil “OM” oleh setiap pengunjung warnet. Om dengan sigap membuka rekaman CCTV. Karena untungnya parkiran warnet tersebut di lengkapi oleh cctv. Benar saja, di rekaman CCTV tersebut didapati seorang bocah yang sedang mengamati keadaan setempat guna memastikan keadaan aman. Bocah yang ika di lihat dari perawakan nya ini masih terbilang sangat dini ini didapati mengambil sepeda lipat milik korban. Korban yang saat itu kebingunan hanya bisa bertanya kepada seluruh pengguna warnet, barang kali ada salah satu dari mereka yang mengenali bocah pencuri sepedanya.
Sekitar pukul 17.00 ada bocah lain yang datang ke warnet dan mengaku bahwa dia mengenali dan tau dimana rumah bocah pencuri sepeda itu. Lalu bergegas korban beserta kedua temannya menuju rumah tersangaka ditemani oleh salah satu bocah itu. Sesampainya mereka di rumah tersangaka, mereka hanya bertemu dengan ayah tersangka. Dari pengakuan ayah tersangka, beliau sama sekali tidak tau menau mengenai kasus yang dilakukan oleh anak nya. Di halaman rumahnya pun tidak terlihat sepeda milik korban.
Keesokan hari nya korban kembali ke warnet, saat itu masih pagi dan belum ada pengunjung. Korban mengaku takut orang tua nya akan marah jika mendengar peristiwa hilang nya sepeda miliknya. Jadi sampai pada pagi itu korban belum melaporkan kejadiaan ini kepada orang tuanya. Korban kembali ke warnet guna berharap pelaku masih dapat ditemukan. Tiba-tiba ayah dari tersangka datang ke warnet  bersama anak lelakinya itu, sebut saja si tersangka. Dia menjelaskan bahwa anak nya tidak mengambil sepeda korban dan dia pun mengatakan bahwa sama sekali tidak tau perbuatan yang dilakukan anak nya. Om, si pemilik warnet berusaha mengelak karna seluruh peristiwa pencurian itu terekam di cctv, dan memang bocah yang didapati dalam rekaman tersebut tidak lain anaknya sendiri.
Selesai memberikan penjelasan kepada pemilik warnet, Korban dan ayahnya pulang. Beberapa menit dari kepergian tersangka, pemilik warnet kembali menyuruh korban dan teman-teman nya untuk pergi ke rumah tersangka, guna mengecek kembali. Barang kali disana di temukan bukti, syukur-syukur jika sepeda korban ada disana.
Korban dan temannya sampai di rumah tersangka, dan benar saja di halaman rumah tersangka didapati sepeda lipat yang diakui korban sebagai miliknya yang hi;ang kemarin. Sayangnya ayah dan tersangka tidak ada di rumah, yang ada hanya ibu tersangka. Korban menjelaskan kejadian tersebut kepada ibu tersangka. Dan dari pengakuan ibu tersebut, tersangka hanya mengatakan bahwa sepeda yang ada di halaman rumahnya itu milik temannya yang dititipkan kepadanya. Ibu tersangka meminta maaf atas kenakalan yang anak nya perbuat. Kenakalan yang seharusnya sangat tidak pantas di lakukan oleh bocah yang masih duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar.



Sumber : ahmad sobari, saksi mata kejadiaan pencurian sepeda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar